SEA Games

55 takmir dilatih menjadi tukang potong hewan bersetifikat

Dyah Ayu Pitaloka

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

55 takmir dilatih menjadi tukang potong hewan bersetifikat
Sertifikat itu digunakan untuk mendongkrak kesejahteraan para pemotong hewan

 MALANG, Indonesia – Pemerintah Kota Malang di Jawa Timur akan melatih 55 takmir masjid selama dua hari untuk menjadi tukang potong hewan bersetifikat, kata Kepala Dinas Pertanian Kota Malang Hadi Santoso pada Rabu, 20 April.

Pemkot Malang, kata Hadi, berniat mengeluarkan sertifikat Juru Sembelih Halal (Juleha) kepada semua takmir masjid, musalla dan pengusaha rumah potong unggas, kambing dan sapi. Namun, karena keterbatasan anggaran, Pemkot Malang hanya mampu melatih 55 takmir sepanjang 2016.

“Tukang potong hewan bersertifikat akan memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi,” kata Hadi, sambil menambahkan pelatihan akan melibatkan Balai Besar Pelatihan dan Peternakan Malang dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Malang.

Sedikitnya terdapat 524 takmir masjid dan 1021 musalla di Kota Malang, tetapi Pemkot hanya menganggarkan Rp 25 juta untuk Juleha tahun ini.

Dalam pelatihan dua hari tersebut, tukang potong hewan akan mendapatkan pengetahuan tentang cara memotong hewan yang memperhatikan kebersihan serta tata cara pemotongan yang halal sesuai syariat Islam. 

Nantinya, sertifikat yang diterima harus diperbarui setiap tiga tahun sekali. Pemilik sertifikat bisa membawa serta sertifikatnya setiap kali bertugas. “Itu bisa ditempelkan di tempat usaha mereka, atau sebagai kartu pengenal saat di lapangan,” katanya.

MUI Malang mengatakan beberapa kali menerima laporan dari warga tentang hewan ungas yang diduga dipotong tanpa mengindahkan tata cara yang halal.

“Ada laporan dari masyarakat tentang ungas yang dipotong tidak halal. Dua urat nadi di lehernya belum terputus sempurna. Ungasnya jadi bangkai karena tidak sesuai syariah Islam,” kata Chamzawi, Ketua Komisi Fatwa MUI Kota Malang, Rabu, 20 April.

Laporan itu, menurutnya, banyak diterima petugas MUI dari warga yang membeli ungas di pasar daging. MUI pun telah melakukan sejumlah sosialisasi tentang tata cara pemotongan hewan sesuai syariah Islam.

“Sudah pernah sosialisasi, tapi untuk Juleha ini baru yang pertama. Menyembelih dengan benar dan halal penting karena sebagian besar warga di sini beragama Islam,” katanya. – Rappler.com

 

 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!