Mixed Martial Arts

Jokowi minta insiden bendera Indonesia terbalik tidak dibesar-besarkan

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Jokowi minta insiden bendera Indonesia terbalik tidak dibesar-besarkan

ANTARA FOTO

“Kami sangat menyesalkan kejadian seperti itu, tapi tidak usah dibesar-besarkan," ujar Jokowi

JAKARTA, Indonesia – Presiden Joko “Jokowi” Widodo menyesalkan insiden terbaliknya bendera Indonesia di majalah souvenir upacara pembukaan SEA Games. Kekeliruan itu disadari oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi yang turut hadir dalam upacara pembukaan SEA Games di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur pada Sabtu malam, 19 Agustus.

Pemerintah Indonesia sudah menyatakan keberatannya ini kepada Malaysia. Sebab, insiden semacam itu seharusnya tidak perlu terjadi.

“Kami sangat menyesalkan kejadian seperti itu, tapi tidak usah dibesar-besarkan. Kita menunggu permintaan maaf dari Pemerintah Malaysia, karena ini menyangkut sebuah kebanggaan nasionalisme dari bangsa kita Indonesia,” ujar Jokowi yang di acara Car Free Day pada Minggu, 20 Agustus.

Ia pun meminta agar publik tidak terlalu membesar-besarkan masalah tersebut dan tetap fokus untuk memberi dukungan kepada tim merah putih.

Sementara, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi diketahui telah menghubungi mitranya Menlu Anifa Aman pada Sabtu malam. Sebagai bentuk resmi telah memprotes, KBRI di Kuala Lumpur mengirimkan nota diplomatik kepada Pemerintah Malaysia.

“Melalui pernyataan resmi Komite SEA Games dan Menpora Malaysia telah menyampaikan permintaan maaf dan akan mengoreksi,” ujar juru bicara Kemlu, Arrmanatha Nasir.

Rencananya pada siang ini, Menpora Imam dan Khairy akan bertemu di Kuala Lumpur untuk membahas isu tersebut. Kendati sudah meminta maaf kepada Imam di akun media sosial, namun, Khairy akan menyampaikan kembali hal yang sama secara langsung.

Minta buku ditarik

Protes juga diajukan oleh Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Erick Thohir. Dalam pernyataan tertulis pada Sabtu malam, Erick menyebut kekeliruan pencantuman warna bendera menandakan keteledoran dari pihak panitia.

“Meski persahabatan adalah warisan terbesar dalam olah raga, namun kesalahan dalam menampilkan atau menyajikan identitas negara lain, tetap tidak bisa dibenarkan. Walaupun ini terjadi di dunia olah raga, jangan sampai ada hal yang menganggu hubungan antar negara karena hal-hal seperti ini,” kata Erick.

Meski dalam hubungan antar negara, Kemenpora lah yang mewakili Pemerintah Indonesia untuk menyampaikan sikap protes, namun dalam interaksi sesama Komite Nasional Olimpiade (NOC), KOI juga mengajukan protes. Keberatan itu diajukan kepada Presiden NOC Malaysia, Tuanku Imran dan Sekjen Beng Chop Low.

“Kami juga meminta buku tersebut ditarik dari peredaran serta diganti dengan pemuatan bendera merah putih yang benar,” katanya. – Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!