SEA Games

Pernyataan Megawati soal pembubaran KPK dinilai wajar

Febriana Firdaus

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Pernyataan Megawati soal pembubaran KPK dinilai wajar

GATTA DEWABRATA

ICW khawatir Mega tak tahu jika KPK tak cuma memberantas korupsi. Di sana ada departemen pencegahan dan pendidikan manusia terkait korupsi

Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi berunjuk rasa di depan gedung KPK, 23 Januari 2015.

JAKARTA, Indonesia—Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku tak tersinggung saat Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarno Putri menyebut tentang pembubaran lembaga antirasuah tersebut. 

“Pernyataan Bu Mega sangat wajar saja kok, jangan dibaca secara parsial,” kata pelaksana tugas Wakil Ketua KPK Indriyanto Seno Adji pada Rappler, Selasa, 18 Agustus. 

Menurut Indriyanto, apabila Indonesia sudah bersih dan sama sekali tidak ada korupsi, baik prosedural maupun substansial, maka memang tidak diperlukan bagian-bagian di lembaga penegak hukum yang fokus memberantas korupsi. Bagian pemberantasan korupsi itu bukan hanya ada di KPK saja, tapi juga ada di direktorat tindak pidana korupsi Polri dan Kejaksaan. 

“Kan Bu Mega bilang, selama korupsi masih ada, KPK tetap dibutuhkan. Makna yang bisa ditarik dari pernyataan Bu Mega adalah pejabat harus bersih dari korupsi, apapun bentuknya,” katanya. 

Sementara itu, pelaksana tugas Wakil Ketua KPK Johan Budi mengaku belum mengetahui secara detail pernyataan Mega. “Namun saya meyakini, Ibu Megawati tidak akan membubarkan lembaga yang lahir saat presidennya adalah Ibu Megawati sendiri,” katanya. 

Mega mengatakan dia bukannya tidak setuju dengan keberadaan KPK, namun KPK mestinya tidak ada lagi jika korupsi di Indonesia sudah tidak ada. 

“Sangat pendek berpikirnya bahwa Bu Mega tidak setuju dengan adanya KPK. Tapi kalau kita berhenti korupsi, tidak korupsi, tentu saja KPK tidak ada lagi dong ya. Itu pemikiran yang sangat logis,” kata Mega, Selasa, 18 Agustus. 

“Kalau sekarang terus puter-puter korupsi, sampai kapan yang namanya KPK? Padahal (namanya) Komisi Pemberantasan Korupsi, ya jadi punya alasan tolong korupsi terus berlanjut.”

ICW: Fungsi KPK juga pencegahan

Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Adnan Topan Husodo menyebut Mega naif. Ia khawatir Mega justru tidak memahami bahwa di KPK ada bagian pencegahan korupsi dan pendidikan antikorupsi. 

“Untuk di Indonesia, korupsi masih tergolong di level sistemik dan melibatkan banyak pihak,” kata Adnan. 

Dia juga mengingatkan bahwa KPK punya fungsi yang lain yaitu rekomendasi. Misalnya terkait dana bantuan sosial, KPK sempat mengeluarkan hasil studi dan rekomendasi pemakaian dana bansos yang sesuai prosedur, agar tidak diselewengkan.

Sebagian netizen menyerang Mega di Twitter karena idenya tersebut. 

— Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!