#PHVote

Kronologi pembunuhan di Pulomas: Dari makan di warung hingga penyekapan

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Kronologi pembunuhan di Pulomas: Dari makan di warung hingga penyekapan
Niat merampok rumah mewah disampaikan Ramlan Butarbutar saat makan di warung

JAKARTA, Indonesia — Rencana perampokan rumah mewah di Pulomas yang mengakibatkan 6 orang tewas pada 27 Desember lalu ternyata telah disusun tiga hari sebelumnya.

Rencana tersebut disampaikan Ramlan Butarbutar kepada temannya saat mereka makan di sebuah warung di sekitar Jalan Perintis Kemerdekaan, Pulogadung, JakartaTimur.

Saat itu Ramlan mengatakan niatnya untuk merampok rumah di sekitaran Pulogadung tanpa menyebut rumah mana yang akan dijadikan sasaran. Dari warung tersebut, Ramlan dan gerombolannya kemudian berkeliling sambil memperhatikan rumah-rumah yang mereka lalui.

Mereka sempat berhenti di Rumah Makan Padang di samping Akademi Maritim Nasional Jaya, Pulogadung. Namun hari itu mereka tak menemukan rumah yang akan dijadikan sasaran.

“Saat perjalanan pulang pun Ramlan sambil melihat pagar atau rumah pintu yang terbuka. Tapi tidak menemukan, akhirnya mereka pulang,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Suyono, Jumat 30 Desember 2016.

Dua hari kemudian, Senin 26 Desember, Ramlan bersama tiga temannya, yakni Erwin, Alfins, dan Ridwan Sitorus kembali ke daerah Pulomas. Mereka mencari rumah yang pagar dan pintunya terbuka.

Kali ini mereka menemukan sebuah rumah dengan pagar dan pintu yang terbuka di kawasan Pulomas. Komplotan ini pun berhenti di depan rumah tersebut. Ramlan kemudian meminta Ridwan Sitorus masuk ke rumah tersebut.

“Setelah Ius (Ridwan Sitorus) masuk, Ramlan dan Erwin menyusul di belakang, sedangkan Alfins bertugas menjaga mobil. Mereka tiba sekitar pukul 14.30,” kata Argo Suyono.

Begitu tiba di dalam rumah, Ius meminta pembantu untuk menunjukkan kamar majikannya, yakni Dodi Triono. Mereka kemudian naik ke lantai atas menuju kamar Dodi. Sementara Ramlan dan Erwin mengumpulkan penghuni rumah.

Setelah membongkar lemari pemilik rumah, Ius kemudian bergabung dengan Ramlan dan Erwin. Ketiganya lantas memasukkan sebelas penghuni rumah ke dalam toilet tanpa ventilasi berukuran 1,5×1,5 meter. 

Mereka membuang kunci kamar mandi dan merusak grendel pintu tersebut. Sesudah itu, mereka kembali mencari barang-barang berharga di rumah tersebut. Tak diketahui berapa lama mereka berada di rumah tersebut. Namun 6 dari 11 penghuni rumah yang disekap di kamar mandi diketahui tewas keesokan harinya.

Saat ini Ramlan telah tewas didor petugas. Sementara Erwin Situmorang dan Alfins Bernius Sinaga telah ditangkap. Keduanya sedang diperiksa oleh petugas. Adapun Ius alias Ridwan Sitorus masih terus diburu. —Rappler.com 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!