
JAKARTA, Indonesia – Bagi sebagian orang, kesibukan kota Seoul dan Incheon biasanya selalu jadi bayangan pertama jika mereka berpikir soal bepergian ke Korea Selatan.
Walaupun ‘tersesat’ di kota besar kadang bisa jadi pengalaman yang mengasyikkan, tapi jika kamu berniat untuk menepi dari kesibukan dan tekanan kehidupan kota besar, maka bertandang ke Gyeongsangbuk-do adalah alternatif terbaik.
Provinsi ini sangat kaya dengan situs-situs sejarah dan sangat tepat dikunjungi oleh para penggila sejarah agar mereka bisa belajar dan memahami sejarah Korea Selatan di masa lalu dan belajar banyak soal budaya Budha.
Berikut beberapa tempat di seputaran kota Pohang dan Gyeongju di Gyeongsangbuk-do yang tak boleh kamu lewatkan saat berkunjung ke Korea Selatan:
Pohang Homigot Sunrise Square
Homigot Sunrise Square berlokasi di Semenangjung Korea. Setiap tanggal 1 Januari, di lokasi ini diadakan acara untuk menyambut matahari terbit pertama di tahun yang baru. Ada beberapa toko di sekitar lokasi ini untuk kamu bisa menikmati secangkir kopi atau menyantap street food sebelum bertolak ke tujuan selanjutnya.
Shilla Millennium Park
Shilla Millennium Park adalah taman sejarah sekaligus hiburan di mana kamu bisa mencoba berbagai kerajinan seni dan budaya seperti melukis dan membuat kerajinan tangan. Beberapa bagian taman ini termasuk Emile Polis, yang memiliki rumah-rumah replika rumah Shilla untuk bagsawan, Istana Kerajaan Shilla dan Dammogwon, di mana kamu bisa melihat aksi beragam dari jangseung atau penjaga desa kuno.
Pertunjukan yang tidak bisa kamu lewatkan adalah Art of the Hwarang di mana para penampil menunjukkan banyak atraksi menarik saat mereka menunggang kuda.
Obervatorium Cheomseongdae
Berlokasi dekat taman bunga liar, Observatorium Cheomseongdae adalah lokasi observasi astronomi tertua di Asia. Kamu bisa menyewa hanbok, busana tradisional Korea di toko seberang jalan dan berfoto dengan latar belakang observatorium ini. Biaya sewa hanbok sekitar Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu per jamnya. Dari observatorium ini, kamu juga bisa melihat bagian Makam Kuno Daereungwon.
Kuil Bulguksa
Dikategorikan sebagai pusat dari ajaran Budha Sila, Kuil Bulguksa tercatat di daftar UNESCO World Heritage dan sekaligus menjadi rumah bagi berbagai jenis Kekayaan Nasional Korea Selatan. Konstruksi kuil ini dimulai tahun 7561 dan rampung di tahun 774.
Ambil waktu sejenak untuk menikmati dan menyusuri kompleks kuil ini setelah memasuki gerbang masuknya dan kamu akan disuguhi pemandangan serba hijau yang menyejukkan.
Jalur tangga Cheongungyo dan Baegungyo tergolong sebagai Kekayaan Nasional, dan itu akan menjadi hal pertama yang kau temui saat menghadap kompleks ini. Tidak diizinkan untuk mendaki ke atas, jadi gunakan jalan masuk dari sisi samping.
Di dalam kompleks ini pagoda Seokgatap dan Dabotap yang bersejarah, dibangun di Masa Silla Bersatu, termasuk beberapa Harta Nasional lainnya yang tersebar di area ini.
Ada juga beberapa kuil yang menawarkan layanan tinggal bersama para biksu selama beberapa hari dan belajar beberapa tradisi seperti upacara minum teh dan meditasi.
Rumah Keluarga Choi di Gyeongju
Juga dikenal dengan nama Desa Gyeongju Gyochon, desa ini adalah rumah bagi 12 generasi keluarga Choi yang terkemuka. Pengunjung bisa melihat bagaimana kehidupan mereka dengan mengunjungi rumah keluarga Choi dan belajar di sana. Kamu juga bisa menyewa hanbok dan mengenakannya sambil berkeliling di ini. Jangan lupa membeli beberapa snack tradisional Korea dan suvenir dari beberapa toko di desa ini. Keluarga Choi juga dikenal karena usaha minuman arak beras bernama Gyodong Beopju.
Istana Donggung Palace dan Kolam Wolji
Kami merekomendasikan agar kamu mengunjungi tempat ini terakhir kali di daftar itinerary-mu. Mengingat, kunjungan ke Istana Donggung dan Kolam Wolji memang paling bagus dilakukan pada malam hari karena kamu bisa menikmati refleksi cahaya dari istana terpampang di permukaan kolam. Kamu bisa menyaksikan indahnya arsitektur bangunan istana dengan sempurna dengan tambahan refleksi cahaya tersebut.
Kamu bisa saja mencoba datang di siang hari dan mungkin sore hari saat matahari tenggelam dan saksikan perubahan magis yang terjadi saat malam hari. Menurut pemandu wisata kami, Donggung difungsikan sebagai tempat untuk jamuan makan Putra Mahkota. Harga tiket masuknya adalah Rp 30 ribu.
Cara bepergian
Jika kamu bepergian dari Pohang atau Busan, ada beberapa bis yang bisa membawamu ke Gyeongju.
Untuk berkeliling, rekomendasi pemandu wisata kami adalah dengan sepeda motor atau kalau kamu ingin berjalan, kamu juga bisa menjelajahi banyak tempat yang berjarak tidak terlalu jauh satu sama lain. Opsi lainnya adalah dengan menyewa mobil, asal kamu memiliki SIM Internasional.
Untuk informasi selanjutnya soal lokasi atraksi, tiket masuk dan cara bepergian, kamu bisa mengakses Gyeongsangbuk-do Tourism Corporation. –Rappler.com
Perjalanan ini difasilitasi oleh Korea Tourism Organization Manila
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.